ARSEKAMPUNGKU : ****pelebaran jalan di titik jembatan aek arse ke tpu arse jae dolok dalam tahap akhir****musim penghujan masih berlangsung****halaman kantor camat dijadikan tempat nongkrong anak muda**** lubang dijalan depan kantor canat Arse makin menganga****banyak yang hamil sebelum nikah pertanda moral anak muda kecamatan Arse merosot**** di arse jaringan internet sangat lambat****harga kolang-kaling di prediksi tertinggi dalam 10 tahun terakhir **** .

ARSE

BATUHORPAK JAE, BATURHORPAK JULU,BUNGA BONDAR X, JONGGOL JAE,JONGGOL JULU. ARSE JULU. LUMBAN LOBU. PAGARAN PISANG. GUNUNG TUA ARSE. GUNUNG MANAON. NABONGGAL. TANJUNG. NAPOMPAR. ARSE JAE DOLOK .HANOPAN. HUTA PADANG. PAGARAN TULASON. BAHAP. HUTA TONGA. UJUNG PADANG. AEK TOROP. RONCITAN. LOBU SIANTAR. LANCAT JAE. LANCAT JULU. BATU LONGGOM. SIPOGU

Jumat, 09 September 2011

Tradisi Marjambar


Gambaran Kokohnya Kerukunan Antar Umat Beragama
Kata marjambar berasal dari bahasa daerah yang berarti saling berbagi atau saling memberikan satu sama lainnya secara bergantian. Di wilayah Sipirok, Arse, SDH tradisi marjambar sudah dikenal sejak lama.
Amran Pohan-Sipirok

Marjambar identik dengan saling berbagi atau saling memberikan makanan berupa kue hari raya baik Islam maupun Kristen yang merupakan buatan sendiri ataupun yang dibeli di pasaran, yang disuguhkan atau diantarkan langsung pada tetangga atau kaum famili yang berlainan keyakinan.
Tentunya pada suasana peringatan hari besar keagamaan, hal ini diyakini merupakan bentuk kedekatan hubungan antara umat beragama di wilayah ini dan juga bentuk tingginya nilai sosial ditengah-tengah masyarakat yang mengutamakan kebersamaan diatas segalanya.
Nah ! hari bertambah hari, bulan berganti bulan bahkan tahun berganti tahun, akhirnya zaman pun terus berganti yang selalu identik dengan dibarengi dengan kemajuan tekhnologi dan modernisasi. Namun diawal abad 21 kali ini tradisi marjambar tersebut masih diterapkan masyarakat berbeda keyakinan di wilayah Sipirok sekitarnya. Tentu hal ini merupakan suatu kekayaan yang dimiliki bangsa ini yang berlandaskan Pancasila. Namun seiring dengan waktu yang terus bertambah tentunya peran pemerintah melalui berbagai program kelestarian yang sudah ada sejak lama tersebut haruslah dipelihara agar lestari hingga anak cucu kelak.
Jika ditelisik dari setiap perayaan hari besar kegamaan terutama Islam (lebaran) dan Kristen (Natal dan tahun Baru), maka pemandangan yang menyuguhkan toleransi antar umat beragama akan tampak jelas dan kental ditengah masyarakat. Dimana setiap warga yang hendak merayakan hari besar keagamaannya maka akan mendatangi kaum familinya yang beragama lain dengan membawa makanan dan sebaliknya kondisi yang sama akan dibalas pada hari besar agama lainnya.
Semisal pada lebaran 1432 H, tahun ini, hubungan silaturahmi dengan mendatangi rumah-rumah tetangga yang menganut agama Islam masih digelar penganut agama lain (Kristen). Pemandangan serupa juga bisa ditemukan menjelang hari Natal dan Tahun Baru, dimana para penganut agama Islam mendatangi tempat tinggal penganut agama Kristen untuk memberikan selamat, bahkan saling mengatar makanan (kue hari raya) hingga kini masih banyak dilaksanakan.
Bagi sejumlah masyarakat Islam maupun Kristen mengakui tradisi ini telah membuat hubungan antar umat beragama menjadi lebih terjaga. Karena, hari-hari besar agama, seperti Idul Fitri dan Natal, bukan lagi menjadi hari yang khusus bagi salah satu penganut agama saja. Implikasinya pun sangat bagus terhadap kehidupan sosial masyarakat sehari-hari.
salah seorang warga Sipirok Baginda Siregar (48) pada METRO menjelaskan, memang tradisi marjambar sudah ada sejak lama, namun seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman sangat dikhawatirkan salah satu kekayaan masyarakat Sipirok tersebut akan terus mengikis dan akhirnya punah.
Disampaikannnya, pada hakikatnya substansi tradisi marjambar hanyalah mengajak umat beragama lain agar secara bersama-sama berbaur dalam suka cita. Tentunya tetap menjaga kesakralan ajaran agama masing masing.
“ini mencerminkan tingginya kepedulian sosial di tengah-tengah umat berlainan agama, kiranya dapat dilestarikan,” katanya. (***)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARSE KAMPUNGKU

ARSE KAMPUNGKU

Entri Populer

MOTTO

"jangan terlalu banyak bermimpi,sekarang saatnya aksi nyata"