ARSEKAMPUNGKU : ****pelebaran jalan di titik jembatan aek arse ke tpu arse jae dolok dalam tahap akhir****musim penghujan masih berlangsung****halaman kantor camat dijadikan tempat nongkrong anak muda**** lubang dijalan depan kantor canat Arse makin menganga****banyak yang hamil sebelum nikah pertanda moral anak muda kecamatan Arse merosot**** di arse jaringan internet sangat lambat****harga kolang-kaling di prediksi tertinggi dalam 10 tahun terakhir **** .

ARSE

BATUHORPAK JAE, BATURHORPAK JULU,BUNGA BONDAR X, JONGGOL JAE,JONGGOL JULU. ARSE JULU. LUMBAN LOBU. PAGARAN PISANG. GUNUNG TUA ARSE. GUNUNG MANAON. NABONGGAL. TANJUNG. NAPOMPAR. ARSE JAE DOLOK .HANOPAN. HUTA PADANG. PAGARAN TULASON. BAHAP. HUTA TONGA. UJUNG PADANG. AEK TOROP. RONCITAN. LOBU SIANTAR. LANCAT JAE. LANCAT JULU. BATU LONGGOM. SIPOGU

Minggu, 23 Oktober 2011

Listrik Sering Padam, Pelayanan Terganggu


Jumat, 21 Oktober 2011 SIPIROK- Akhir-akhir ini pelayanan PT PLN di wilayah Sipirok, Tapsel sangat mengecewakan pelanggan. Pasalnya, hampir setiap hari selalu ada pemadaman dan terkadang pemadaman tersebut tidak beraturan. Sehingga, banyak pelanggan yang kecewa dengan pelayanan BUMN tersebut.
Paling ironisnya di Kecamatan Arse, Kabupaten Tapsel, saat pelaksanaan pelayanan program elektronik KTP (e-KTP) terpaksa sering tertunda, yang diakibatkan seringnya listrik padam. Sehingga, antusias warga dalam mengikuti program nasional tersebut tidak berjalan mulus.
“Listrik sering padam dan dalam sehari kadang 5 kali, sehingga pelayanan e-KTP agak terganggu. Selain itu genset yang diberikan tidak bisa difungsikan,” kata Camat Arse, Yohanes AP melalui Sekcam, Rivai Pane kepada METRO Rabu (19/10) lalu di ruang kerjanya.
Beberapa Arse bermarga Siregar, Marpaung, Ritonga dan Harahap di salah satu warung kopi, , Kamis (20/10) juga memperbincangkan lemahnya pelayanan jasa listrik akhir akhir ini.
“Sudah menjadi kebiasaan sejak 3 bulan terakhir listrik kerap mati. Harusnya PLN mengutamakan pelayanan terbaik agar aktivitas warga pelanggan jasa listrik tidak teraggangu, dan tidak merasa dirugikan dengan adanya kerusakan yang diakibatkan hidup matinya listrik dengan cara tiba tiba yang kerab terjadi,” ucap mereka.
Amatan METRO sekitar 3 bulan terakhir, listrik sering mati dan secara tiba-tiba hidup kembali secara berulang ulang. Paling ironisnya, ketika bulan puasa menjelang berbuka lalu juga sering terjadi. Bahkan ketika sedang asyik nonton TV terutama nonton bola, listrik kerab padam sehingga sangat terasa kurangnya pelayanan di bidang jasa kelistrikan miliki BUMN tersebut.
Sementara Kepala Ranting PT PLN Sipirok, Achmad Mauludainy pada METRO melalui pesan singkat mengatakan, terjadinya pemadaman dikarenakan adanya perbaikan akibat tertimpa pohon di beberapa titik diwilayah PLN Ranting Sipirok. Dia menyampaikan permintaan maaf atas ketidak nyamann pelanggan.
“Maaf pak ada tiang tumbang di Bulu Mario dan pekerjaan di Situmba, petugas kami sedang menyelesaikannya dilapangan. Tambahannya arah Parausorat juga ada jaringan tertimpa pohon dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” pesannya melalui SMS Rabu (19/10) lalu. (ran/mer)

4 Ha Sawah Puso Akibat Luapan Aek Arse

Kamis, 20 Oktober 2011
diguyur hujan deras sebulan terakhir di Kecamatan Arse, Tapsel, air dari Aek Arse meluap. Sedikitnya 4 hektaresawah yang sudah ditanami padi mengalami kerusakan parah dan dipastikan gagal panen (Puso, red).
Masyarakat petani pemilik lahan 4 hektaresawah di sepanjang Aek Arse sangat berharap adanya perhatian dan bantauan dari pemerintah, agar kondisi kerusakan lahan dapat diatasi. Hasil pertanian padi sawah merupakan sumber penghidupan bagi warga.
Amatan METRO Rabu (19/10) lahan persawahan (Saba Lombang, red) yang terletak di antara lingkungan Arse Julu, Kelurahan Arse Nauli dengan Dusun Gunungmanaon, Desa Pardomuan Kecamatan Arse, mengalami kerusakan berat di sepanjang aliran Aek Arse. Padi yang sudah ditanam dan siap panen tertutup pasir, batu dan ranting kayu.
Di samping itu, beberapa titik lahan warga hanyut terkikis arus air, sehingga lebar aliran air jadi bertambah. Dengan kondisi tersebut warga setempat dipastikan kesulitan untuk memperbaiki lahannya yang telah rusak.
Warga setempat yang lahannya terkena imbas luapan Aek Arse, Ginding Pane (30) dan Amin Pane (50) kepada METRO Rabu (19/10) mengatakan, terjangan air luapan Aek Arse yang disebabkan guyuran hujan deras mengakibatkan kerusakan yang cukup berat bagi lahan patani setempat. Kondisi tersebut telah dilaporkan ke Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Tapsel melalui kecamatan, namun hingga kini belum ada upaya perbaikan.
“Kami sebagai warga juga heran mengapa tak ada tanggapan atau perhatian dari pemerintah padahal sudah dilaporkan,” ucap warga.
Sementara Mantri Tani Kecamatan Arse, Junna Siregar SP kepada METRO mengatakan, pihaknya sudah meninjau langsung lokasi tersebut, bahkan telah membuat surat laporan pada dinas agar segera mendapat perhatian.
“Berdasarkan hasil tinjauan kami di lapangan dampak dari luapan tersebut adalah 4 hektaretanaman padi mengalami puso, 5,75 hektarelainnya terkena dan 325 kilogram bibit rusak,” katanya.
Camat Arse, Yohanes AP melalui Sekretaris Kecamatan, Rivai Pane SH pada METRO mengatakan, sangat prihatin dengan kerusakan lahan dan tanaman tersebut.
“Saya sudah meninjau langsung ke sana dan memang kerusakan lahan dan tanaman yang diakibatkan luapan air dari Aek Arse sangat parah. Namun, kita bersabar saja dan kita tunggu saja tanggapan dan penanganan dari pemerintah, karena semuanya tentunya butuh proses,” sebutnya. (ran/mer)

Proyek Drainase Arse Terkesan Asal Jadi

Sabtu, 15 Oktober 2011
SIPIROK-Pembangunan drainase di Jalan Lintas Provinsi Sipirok-Saipar Dolok Hole (SDH), Kabupaten Tapsel di Kelurahan Arse Nauli Kecamatan Arse menimbulkan tanda tanya di tengah-tengah warga.
Pasalnya, upaya pembangunan diduga banyak yang tidak sesuai bestek, mulai dari ukuran, jenis bahan dan material, sehingga pengerjaannya terkesan asal jadi membuat kekhawatiran sarana-prasarana umum tersebut tidak akan bertahan lama nantinya.
Salah seorang aktivis LSM LIRa, Abdul Jalil Nasution yang melintas sambil mengamati pembangunan tersebut, Jumat (14/10) sempat geleng-geleng kepala, karena dinilainya pembangunannya banyak kejanggalan.
“Jelas tampak ukuran tidak sesuai dari atas hingga ke bawah seharusnya secara umum ukuran dari atas harus sama, disamping itu banyak juga proyek yang menempel atau tumpang tindih dengan bekas drainase yang sudah lebih dulu ada,” ujar Abdul Jalil.
Amatan METRO Jumat (14/10) pekerja sedang memasang paret dilingkungan lumban lobu, Kelurahan Arse Nauli dan pelaksanaannyna diduga tidak sesuai bestek serta menindih bekas bangunan lain dari pelaksanaan tersebut. Ketebalan dinding drainase (paret) juga tidak sama dari atas hingga dasarnya.
Di plang proyek menerangkan proyek tersebut merupakan pekerjaan drainase jalan lintas Sipirok SDH di Aek Pohon Kecamatan Arse Kabupaten Tapsel dengan nilai kontrak Rp634.600,000,-dari sumber dana APBD Tingkat I Provinsi Sumut, dimana pelaksana CV Berkat Jaya dengan pelaksanaan 21/7 hingga 19/10 2011.
Namun dari kondisi dilapangan banyak kejanggalan sehingga harus diawasi secara ketat.
Salah seorang putra Sipirok yang peduli pembangunan Baun Aritonang pada METRO melalui telepon mengatakan pihaknya juga sudah melihat kejanggalan pada pembangunan drainase tersebut ketika melintas beberapa hari lalu.
“Kita juga sudah melihat itu dan memang banyak kejanggalan, dan selaku putra Sipirok sangat mendukung upaya pembangunan yang digalakkan pemerintah diwilayah tersebut namun tentunya janganlah asal dikerjakan, dalam waktu dekat kita akan tinjau lagi,” katanya. (ran/mer)

ARSE KAMPUNGKU

ARSE KAMPUNGKU

Entri Populer

MOTTO

"jangan terlalu banyak bermimpi,sekarang saatnya aksi nyata"