Laman
ARSE
BATUHORPAK JAE, BATURHORPAK JULU,BUNGA BONDAR X, JONGGOL JAE,JONGGOL JULU. ARSE JULU. LUMBAN LOBU. PAGARAN PISANG. GUNUNG TUA ARSE. GUNUNG MANAON. NABONGGAL. TANJUNG. NAPOMPAR. ARSE JAE DOLOK .HANOPAN. HUTA PADANG. PAGARAN TULASON. BAHAP. HUTA TONGA. UJUNG PADANG. AEK TOROP. RONCITAN. LOBU SIANTAR. LANCAT JAE. LANCAT JULU. BATU LONGGOM. SIPOGU
Kamis, 10 November 2011
10 november, tolong jangan cuma hari ini kami diingat
Hari ini kami bangga dengan negara ini, sekalipun kami hanyalah debu dan tanah.
Kami disanjung dan dirayakan walaupun kami sudah tiada.
Irama yang indah menemani tidur, menyanyikan keagungan kisah dan dongeng kami.
Hingga membuat kami kembali menangis dan terharu.
Hari ini negeri ini tidak lagi dihujani peluru dan bom.
Hidup yang hampir tidak pernah kami nikmati selama di bumi ini.
Darah kami bergeming dan diam seribu bahasa.
Ya, kami iri dengan mereka yang menikmati keringat darah kami.
Hari ini kami tersadar dari tidur yang panjang.
Mereka menyebut nama kami dengan suara emas dan merdu.
Nama kami ditulis di batu nisan yang sangat indah.
Kami terharu dengan jasa mereka, tetapi darah dan daging kami tetap memberontak.
Hari ini dan entah sampai kapan, perjuangan kami hanya selalu untuk dikenang.
Kami tersenyum sinis, sejarah kami menjadi dongeng bagi negeri ini.
Ya, darah ini tidak bisa menyembunyikan kegalauan yang terus menusuk tulang kami.
Darah kami keluar mengalir dan merasuki tempat peristirahatan di tanah air.
Hari ini kami bangga dengan negara ini, sekalipun kami hanyalah debu dan tanah.
Kami disanjung dan dirayakan walaupun kami sudah tiada.
Irama yang indah menemani tidur, menyanyikan keagungan kisah dan dongeng kami.
Hingga membuat kami kembali menangis dan terharu.
Hari ini negeri ini tidak lagi dihujani peluru dan bom.
Hidup yang hampir tidak pernah kami nikmati selama di bumi ini.
Darah kami bergeming dan diam seribu bahasa.
Ya, kami iri dengan mereka yang menikmati keringat darah kami.
Hari ini kami tersadar dari tidur yang panjang.
Mereka menyebut nama kami dengan suara emas dan merdu.
Nama kami ditulis di batu nisan yang sangat indah.
Kami terharu dengan jasa mereka, tetapi darah dan daging kami tetap memberontak.
Hari ini dan entah sampai kapan, perjuangan kami hanya selalu untuk dikenang.
Kami tersenyum sinis, sejarah kami menjadi dongeng bagi negeri ini.
Ya, darah ini tidak bisa menyembunyikan kegalauan yang terus menusuk tulang kami.
Darah kami keluar mengalir dan merasuki tempat peristirahatan di tanah air.
Hari ini darah kami tetap bercucuran air mata, sampai kapan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ARSE KAMPUNGKU
Entri Populer
-
Nai Rasaon Nama (gelar) putra kedua dari Tuan Sorimangaraja, lahir dari istri kedua tuan Sorimangaraja yang bernama Nai Rasaon . Na...
-
Posting ini pernah dimuat oleh beberapa media dengan berbagai versi. ARSEKAMPUNGKU menganggap perlu ditayang dengan versi lain. Semoga berm...
-
Drs H Syamsul Bahri Ritonga MSi Glr Sutan Humala Muda Ini tidak terkait dengan pemekaran-pemekaran. Sampai sekarang, termasuk ...
-
Sumber : consciouslifenews.com Di dekat kota Mpaluzi (Afrika Selatan) dihebohkan dengan penemuan telapak kaki manusia , yang beruk...
-
SIPIROK- Lulusan perdana Tahun Ajaran (TA) 2010/2011 dari SMKN 1 Arse, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) berpeluang langsung mendapat peke...
-
Melalui Barus ---------------- Gelombang pertama masuknya Islam ke Sumut berlangsung sebelum dinasti Sisingamangaraja dimulai pada sekitar p...
-
Fasilitas ruang belajar di SMAN 1 Arse, Tapsel banyak yang mengalami kerusakan parah bahkan ada yang tak layak pakai. Akibatnya, proses bela...
-
Berikut ini ada Beberapa larangan yang tidak boleh kamu ucapkan kepada buah hati kamu diantaranya sebagai berikut. Memiliki dan membes...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar