ARSEKAMPUNGKU : ****pelebaran jalan di titik jembatan aek arse ke tpu arse jae dolok dalam tahap akhir****musim penghujan masih berlangsung****halaman kantor camat dijadikan tempat nongkrong anak muda**** lubang dijalan depan kantor canat Arse makin menganga****banyak yang hamil sebelum nikah pertanda moral anak muda kecamatan Arse merosot**** di arse jaringan internet sangat lambat****harga kolang-kaling di prediksi tertinggi dalam 10 tahun terakhir **** .

ARSE

BATUHORPAK JAE, BATURHORPAK JULU,BUNGA BONDAR X, JONGGOL JAE,JONGGOL JULU. ARSE JULU. LUMBAN LOBU. PAGARAN PISANG. GUNUNG TUA ARSE. GUNUNG MANAON. NABONGGAL. TANJUNG. NAPOMPAR. ARSE JAE DOLOK .HANOPAN. HUTA PADANG. PAGARAN TULASON. BAHAP. HUTA TONGA. UJUNG PADANG. AEK TOROP. RONCITAN. LOBU SIANTAR. LANCAT JAE. LANCAT JULU. BATU LONGGOM. SIPOGU

Kamis, 10 November 2011

10 november, tolong jangan cuma hari ini kami diingat


Hari ini kami bangga dengan negara ini, sekalipun kami hanyalah debu dan tanah.
Kami disanjung dan dirayakan walaupun kami sudah tiada.
Irama yang indah menemani tidur, menyanyikan keagungan kisah dan dongeng kami.
Hingga membuat kami kembali menangis dan terharu.
Hari ini negeri ini tidak lagi dihujani peluru dan bom.
Hidup yang hampir tidak pernah kami nikmati selama di bumi ini.
Darah kami bergeming dan diam seribu bahasa.
Ya, kami iri dengan mereka yang menikmati keringat darah kami.
Hari ini kami tersadar dari tidur yang panjang.
Mereka menyebut nama kami dengan suara emas dan merdu.
Nama kami ditulis di batu nisan yang sangat indah.
Kami terharu dengan jasa mereka, tetapi darah dan daging kami tetap memberontak.
Hari ini dan entah sampai kapan, perjuangan kami hanya selalu untuk dikenang.
Kami tersenyum sinis, sejarah kami menjadi dongeng bagi negeri ini.
Ya, darah ini tidak bisa menyembunyikan kegalauan yang terus menusuk tulang kami.
Darah kami keluar mengalir dan merasuki tempat peristirahatan di tanah air.
Hari ini kami bangga dengan negara ini, sekalipun kami hanyalah debu dan tanah.
Kami disanjung dan dirayakan walaupun kami sudah tiada.
Irama yang indah menemani tidur, menyanyikan keagungan kisah dan dongeng kami.
Hingga membuat kami kembali menangis dan terharu.
Hari ini negeri ini tidak lagi dihujani peluru dan bom.
Hidup yang hampir tidak pernah kami nikmati selama di bumi ini.
Darah kami bergeming dan diam seribu bahasa.
Ya, kami iri dengan mereka yang menikmati keringat darah kami.
Hari ini kami tersadar dari tidur yang panjang.
Mereka menyebut nama kami dengan suara emas dan merdu.
Nama kami ditulis di batu nisan yang sangat indah.
Kami terharu dengan jasa mereka, tetapi darah dan daging kami tetap memberontak.
Hari ini dan entah sampai kapan, perjuangan kami hanya selalu untuk dikenang.
Kami tersenyum sinis, sejarah kami menjadi dongeng bagi negeri ini.
Ya, darah ini tidak bisa menyembunyikan kegalauan yang terus menusuk tulang kami.
Darah kami keluar mengalir dan merasuki tempat peristirahatan di tanah air.
Hari ini darah kami tetap bercucuran air mata, sampai kapan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ARSE KAMPUNGKU

ARSE KAMPUNGKU

Entri Populer

MOTTO

"jangan terlalu banyak bermimpi,sekarang saatnya aksi nyata"